TIMES NEWS ACEH – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Provinsi Aceh, Azwar A Gani, mengajak berbagai baik kalangan santri khususnya juga semuanya memaknai Hari Santri Nasional 2022 sebagai suatu refleksi.
Menurut sosok yang akrab disapa Baginda itu, Hari Santri Nasional 2022 hendaknya menjadi momentum bahwa santri tidak boleh berhenti berjuang untuk merawat, menjaga, dan memperjuangkan kedaulatan bangsa Indonesia sebagaimana yang diperjuangkan oleh KH Hasyim Asy’ari
“Sesungguh nya perjuangan santri berawal dari fatwa Resolusi Jihad yang dirumuskan oleh KH Hasyim Asy’ari di kalangan Kyai-kyai pesantren pada 22 Oktober 1945, yang kemudian melahirkan peristiwa heroik pada 10 November 1945 di Surabaya yang dikenal dengan Hari Pahlawan,” ungkapnya kepada media ini, Sabtu,(22/10/2022) kemarin
Baginda mengatakan dalam perspektif Alquran, santri yang notabene adalah orang-orang yang semangat menuntut ilmu merupakan hamba-hamba Allah istimewa yang menempati posisi strategis di sisi Allah SWT sebagaimana dalam Firman Allah SWT dalam surat Al Mujadilah (58) ayat 11.
“Sesungguhnya Kaum santri harus bersiap menghadapi berbagai tantangan masa depan,agar para santri bisa menjadi garda terdepan buat bangsa dan negara,” lanjutnya.
Menurut Baginda di antara tantangan bagi santri di masa depan adalah bagaimana para santri dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, khususnya kemajuan informasi,teknologi dan digitalisasi saat sekarang yang tak terbendung degan kemajuan negara-negara maju dunia
Katanya, menjadi santri tidak boleh malu. Santri harus selalu siap ambil bagian memberikan solusi dalam setiap permasalahan yang hadir di negeri ini.
“Jangan pernah malu menjadi santri. Santri harus berada di mana-mana, dalam artian memberikan kontribusi positif dalam setiap masalah yang dihadapi negeri ini,” tambahnya.
Baginda berpesan, kegigihan dan semangat juang para santri dan ulama terdahulu yang telah berjuang memerdekakan Indonesia harus tertanam dalam jiwa kita.
“Kontribusi santri dan ulama sangat jelas, dibuktikan dengan adanya Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang dikomandani oleh Hadratussyekh Kiai Hasyim Asy’ari. Nah, semangat santri dan ulama terdahulu inilah, harus tertanam dalam jiwa kita. Apalagi saat ini negara kita terus diusikkelompok radikal,” tegasnya.
Baginda menambahkan, Hari ini para santri mempunyai tantangan yang berbeda, mengisi kemerdekaan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan santri.
” Aceh sebagai negeri Serambi Mekkah sebagai negeri seribu dayah tentu tidak bisa dipisahkan dari spirit kehidupan masyarakat religius yang harus kita jaga menuju masyarakat madani,” pungkasnya. (Hab)
Tinggalkan Komentar