Redaksi
Jumat, 13 Jun 2025
  • TIMES NEWS MERUPAKAN PORTAL BERITA YANG BERKANTOR DI PROVINSI ACEH. TIMES NEWS ACEH MENERIMA SISWA JURNALIS MAGANG INFO LEBIH LANJUT 0852 6071 7323 (WA)
6 Mei 2023

Warga Swadaya Pancangkan Batang Kelapa di Tebing Sungai, Abrasi Krueng Peusangan di Pante Lhong Meluas

Sabtu, 6 Mei 2023 Kategori : Bireuen / Terkini

TIMES NEWS ACEH – Abrasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Peusangan di Gampong Pante Lhong, Kecamatan Peusangan, Bireuen, semakin parah. Mengantisipasi hal itu, warga setempat secara swadaya memancangkan batang kelapa di tebing sungai.

Selain menggerus lahan perkebunan dan pemukiman penduduk, abrasi Krueng Pante Lhong juga menyebabkan jembatan rangka baja di lintasan itu terancam amblas. “Abrasi Krueng Peusangan di sepanjang wilayah Pante Lhong sudah menggerus lahan warga selama bertahun-tahun. Belakangan ini semakin parah dan sudah mengancam pemukiman penduduk,” sebut Syahrul Azmi, Ketua Dusun Tgk Direuhat, Gampong Pante Lhong, kepada timesnewsaceh.com, Sabtu (6/5/2023).

Selain itu, kata Syahrul, jembatan rangka baja yang menghubungkan Gampong Pante Lhong dengan Gampong Kubu juga terancam ambruk dikarenakan pondasinya mulai amblas. “Kalau tidak segera ditanggulangi, bisa memutuskan jembatan penghubung antara Kecamatan Peusangan dan Peusangan Siblah Krueng di lintasan ini,” katanya.

Dijelaskannya, abrasi tersebut menyebabkan aliran Krueng Peusangan di kawasan itu sudah bergeser cukup jauh yang menggerus wilayah teritorial Gampong Pante Lhong. “Wilayah gampong kami yang tergerus sungai ini meliputi tiga dusun di sepanjang pinggir sungai. Kini sudah sangat mengkhawatirkan, karena mengancam pemukiman penduduk dan sentral perekonomian seperti perkebunan jeruk matang dan areal peternakan,” papar Syahrul. 

Murizal, Keuchik Pante Lhong, mengatakan abrasi bantaran Krueng Peusangan di wilayahnya sudah sangat mengkhawatirkan warga setempat. “Terlebih saat terjadi hujan lebat di pegunungan, arus air dengan cepat menggerus lahan di sepanjang aliran sungai,” katanya.

Untuk mengantisipasi meluasnya abrasi, sebut dia, masyarakat setempat secara swadaya mendatangkan alat berat dan memancangkan batang kelapa di tebing sungai. “Ini hanya langkah antisipasi jangka pendek, paling tidak dapat menghambat meluasnya abrasi sungai,” sebut Keuchik Murizal.

Diakuinya, upaya tersebut bukanlah solusi tepat dalam menanggulangi abrasi sungai di kawasan Pante Lhong. Pasalnya, beberapa tahun lalu juga pernah dipasangi bronjong di tebing sungai tersebut namun tidak bisa bertahan lama karena derasnya arus air. “Solusi yang tepat, harus dipasangi batu gajah di sepanjang aliran sungai ini,” katanya.

Keuchik Murizal memperkirakan, pembangunan tebing sungai di wilayah gampongnya dibutuhkan sedikitnya 100 truk batu gajah. “Dalam hal ini tentunya butuh perhatian serius dari pemerintah. Sebab, jika tidak segera ditanggulangi, jembatan rangka baja di lintasan sungai ini juga terancam ambruk akibat abrasi yang terus menerus,” katanya.

Dia juga mengharapkan peran serta anggota DPR-RI asal Aceh dalam memperjuangkan proyek pembangunan tebing Krueng Peusangan di Gampong Pante Lhong. “Semoga Legislator Senayan asal Aceh dapat memperjuangkan aspirasi kami di Kementerian PUPR nantinya,” harap Keuchik Murizal, didampingi perangkat gampong lainnya.

Pantauan ini, Sabtu (6/5/2023), proses pemancangan batang kelapa di tebing sungai tersebut dilakukan warga secara swadaya dengan mendatangkan satu unit excavator atau beko. Upaya antisiapsi meluasnya abrasi itu ikut ditinjau oleh Tim Haji Ruslan M Daud (HRD), anggota Komisi V DPR-RI.

“Kondisi abrasi sungai yang semakin parah di Gampong Pante Lhong ini nantinya akan kami laporkan ke beliau (HRD). Biasanya bila ada hal semacam ini, beliau akan turun langsung dengan memboyong tim dari Kementerian PUPR,” kata Apa Ted, salah seorang Tim HRD di Bireuen.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar