TIMES NEWS ACEH – Ribuan santriwati Dayah Putri Muslimat (DPM) Samalanga Kabupaten Bireuen andil memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke-9 tahun 2023 di komplek dayah setempat, Minggu, (22/10/2023).
“Kegiatan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Ke-9 di Dayah Putri Muslimat Samalanga berjalan lancar dan sukses bahkan ribuan santri sangat antusias mengikuti serimonial tahun tersebut dari awal hingga selesai,’’ ungkap Tgk. H. Ahmadallah Pimpinan Dayah Putri Muslimat Samalanga kepada media ini, Minggu, (22/10).
Sosok ulama yang akrab disapa Abah itu mengatakan beragam acara digelar dalam peringataan HSN Ke-9 dan diikuti santriwati dari berbagai jenjang baik santriwati tingkat aliyah/sederajat juga tingkat aliyah (atas) termasuk dewan guru.
‘’Diantara kegiatan tersebut dirangkaian dengan zikir kebangsaan yang dilaksanakan bakda subuh hingga selesai di mushalla dayah setempat juga digelar doa bersama,’’ sambungnya.
Abah menjelaskan zikir kebangsaan juga dilakukan untuk mengenang jasa para syuhada dan pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia.
‘’Dayah merupakan laboratorium kehidupan dan perdamaian. Sebagai laboratorium perdamaian, dayah merupakan tempat menyemai ajaran Islam Rahmatan lil alamin. Islam ramah dan moderat dalam beragama. Sikap moderat dalam beragama sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multicultural,’’ paparnya.
Dr. Tgk. Muhammad Aminullah, MA Kepala SMAS Muslimat salah satu pengurus di lembaga pendidikan tersebut menjelaskan, tahun ini peringatan HSN mengangkat tema ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’.
‘’Peringatan Hari Santri Nasional tahun ini memperingati semangat para santri untuk dapat terus berjuang membangun kejayaan negeri dengan semangat jihad intelektual di era transformasi digital, mengisi kemerdekaan dengan membangun perekonomian, mendorong kemajuan peradaban serta menjaga kerukunan dan keutuhan NKRI,’’ paparnya.
Alumni Doktor UIN Ar-raniry Banda Aceh berharap kepada para santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia untuk mengabdikan tenaga, pikiran, kemampuannya, dan hidupnya secara maksimal untuk bangsa dan negara. Di samping itu juga tidak melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga dan mensyiarkan Islam,” tegasnya.
Pria yang juga pakar Alamtologi dunia itu menambahkan kegiatan memperingati hari santri adalah momentum menumbuhkan semangat santri untuk menuju Indonesia maju. Hari Santri dengan tema “Jihad Santri Jayakan Negeri” ini menggambarkan semangat dan peran penting para santri dalam pembangunan dan kemajuan negeri ini.
“Sesuai dengan tema HSN ke-9 dan salah satu ungkapannya ‘jihad’ dalam konteks ini bukan hanya tentang perjuangan fisik, tetapi juga perjuangan batin dan intelektual. Para santri, dengan semangat tulus dan dedikasi, berjuang untuk mengejar ilmu pengetahuan dan nilai-nilai luhur agama juga tak boleh melupakan jasa guru sebagai sang murabbi,” jelasnya.
Dosen yang juga Ketua Prodi Magister KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga itu menambahkan tema HSN dengan ungkapan ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’ mengajarkan kita bahwa para santri bukan hanya penjaga tradisi, tetapi juga agen perubahan positif. Mereka adalah pemimpin masa depan yang akan membawa negeri ini ke puncak kemuliaan,”
‘’Kaum sarungan santri merupakan garda terdepan dalam menjaga dan mempromosikan perdamaian, toleransi, dan harmoni di tengah keragaman masyarakat di era digital seperti saat in. Juga kaum santri merupakan pilar penting dalam membangun karakter bangsa yang kuat dan berkualitas,” pintanya.
Wakil Syuriah PCNU Bireuen itu mengajak santri untuk memaknai momentum hari santri dengan kembali melakukan merevitalisasi peran strategis santri. Meletakkan kembali prinsip Al-muhafadhah ala al qadim as-shalih wa al-akhdu bi al-jadidi al-ashlah (menjaga tradisi lama tetapi juga mampu untuk merespons modernisasi yang dimaknai sebagai tradisi baru yang lebih baik).
Tinggalkan Komentar