Redaksi
Senin, 02 Jun 2025
  • TIMES NEWS MERUPAKAN PORTAL BERITA YANG BERKANTOR DI PROVINSI ACEH. TIMES NEWS ACEH MENERIMA SISWA JURNALIS MAGANG INFO LEBIH LANJUT 0852 6071 7323 (WA)
17 November 2022

Pabrik Kelapa Sawit Nihil Limbah di Aceh Utara Diresmikan

Kamis, 17 November 2022 Kategori : Nasional / Terkini

TIMES NEWS ACEH – Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki meresmikan Pabrik Kelapa Sawit PT Satya Agung yang berlokasi di Desa Uram Jalan, Kecamatan Geurodong Pase, Aceh Utara. Pabrik itu menerapkan sistem zero waste atau nihil limbah.

“Pabrik minyak kelapa sawit(PMKS) PT. Satya Agung memiliki kapasitas olah 30 ton/jam ekstensi 45 ton/jam telah mulai beroperasi sejak Mei 2021 yang lalu. Sumber TBS PMKS PT. Satya Agung berasal dari kebun masyarakat sekitar dan kebun PT. Satya Agung sendiri dengan luas lahan lebih kurang 10.000 Ha,” kata Komisaris Utama Bahruny Group, Joefly J Bahroeny dalam keterangannya, Rabu (16/11/2022) kemarin.

Peresmian pabrik sawit tersebut dihadiri Pj bupati se- Aceh, Muspika Aceh Utara, Direksi BNI, Direksi Bank Aceh, Pengurus GAPKI Pusat dan beberapa Direksi PTPN

Joefly menjelaskan, PMKS PT. Satya Agung dalam beroperasi telah menerapkan zero waste atau nihil limbah dengan memanfaatkan seluruh limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan TBS menjadi CPO. Limbah tersebut mencakup limbah padat dan limbah cair.

Limbah padat, katanya berupa empty fruit bunch (EFB) dan cangkang sedangkan limbah cair berupa palm oil mill effluent (POME). Limbah tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanaman kelapa sawit dan bahan bakar.

“PMKS Satya Agung dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan menyerap tenaga kerja yang berasal dari desa sekitar pabrik, menerima TBS dari masyarakat sekitar Kecamatan Geurodong Pase dan Kecamatan Simpang Keuramat,” jelasnya.

Menurutnya, dalam peresmian tersebut, juga diserahkan sertifikat plasma kebun kelapa sawit milik masyarakat sekitar kebun PT. Satya Agung oleh Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto. Masyarakat tersebut telah tergabung dalam dua koperasi petani yang telah berbadan hukum yaitu Koperasi Harta Bumoe Mbang dan Koperasi Mentari.

Dia menjelaskan, jumlah keseluruhan petani yang tergabung dalam dua koperasi berjumlah 1.000 orang dengan keseluruhan areal sekitar 2.000 Ha. Anggotanya terdiri dari masyarakat biasa hingga eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

“Model yang diterapkan dalam kemitraan PT Satya Agung dan petani adalah sistem plasma. Diharapkan dengan kemitraan ini kesejahtraan masyarakat sekitar akan meningkat dan keuntungan perusahaan juga akan meningkat karena hasil TBS petani akan dijual ke PKS PT. Satya Agung,” ujarnya.


Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar