TIMES NEWS ACEH – Manusia perahu Rohingnya Sejak Kamis 16 /11/2023 yang sempat berlabuh didesa Pulo Pineung kecamatan jangka Kabupaten Bireuen di tolak keberadaannya oleh warga , kemudian mereka ke Gampong ulee Madon kecamatan muara batu Aceh Utara ditolak juga , Minggu 19/11/2023 sekira pukul 02.30 Wib pagi kali ini manusia perahu Rohingnya kembali ke kabupaten Bireuen di pesisir Gampong Blang Rheue Kecamatan Gandapura . Minggu ( 19/11/2023 ).
Namun kembali nya manusia perahu Rohingnya di kecamatan Gandapura di kemukiman Gandapura barat , sesampai nya di kemukiman Gandapura barat di Gampong Blang Rheue pengungsi Rohingnya tersebut berpencar dan membagi kelompok .
Manusia perahu Rohingnya terbagi beberapa kelompok ada di Meunasah Samuti Rayeuk , Samuti Krueng, Blang Rheue dan Lhok Mambang jumlah pengungsi Rohingnya kali ini sebanyak 256 orang yang terdiri dari perempuan 110 orang , laki laki 86 Orang , anak perempuan 24 orang , anak laki laki 36 orang .
oleh Muspika Kecamatan Gandapura serta masyarakat mengambil sikap dan inisiatif untuk mengumpulkan manusia perahu Rohingnya ke TPI ( tempat pelelangan ikan ) dekat Kuala bugeng Gampong Lapang Barat.
Warga Lapang Barat Munir kepada media mengatakan , kedatangan saudara seiman dan seagama pengungsi Rohingnya dia sangat mengharapkan kepada Pemerintah agar pengungsi rohingnya tersebut jangan di kembalikan ke laut lagi , di karenakan banyak balita , lansia dan ibu hamil serta banyak yang sakit .
Demi kemanusiaan Pemerintah pusat maupun Pemkab Bireuen harus serius menangani keberadaan mereka di daerah kita di kabupaten Bireuen, kasihan jika mereka harus mondar mandir le laut dan kedarat , ucap nya
Keuchik Lapang Barat Mukhtar Yusuf mengatakan , pertama pengungsi Rohingnya tersebut sewaktu berlabuh bukan di Gampong kami, kami tampung karena nilai kemanusiaan itu pun kami tampung dalam satu hari ini saja , untuk memberi bantuan kepada mereka selanjut nya ketika air laut sudah pasang kami mengharapkan kepada pemerintah untuk membawa pengungsi Rohingnya tersebut dari Gampong kami , karena kewajiban untuk menampung itu urusan nya pemerintah dan lembaga lembaga kemanusiaan , tutur nya
Sedangkan Ketua APDESI Kecamatan Gandapura Mauliadi mengatakan 40 Keuchik di Gandapura menolak untuk keberadaan pengungsi Rohingnya di Kecamatan Gandapura di karenakan Keuchik tidak mau ambil resiko , ucapnya
Selanjut nya Faisal Protection Associate UNHCR Indonesia menyampaikan pertama berterima kasih kepada masyarakat Gandapura yang sudah membantu pengungsi Rohingnya, dan seterus nya berterima kasih kepada aparatur Gampong di Gandapura dan Muspika kecamatan Gandapura .
kata Faisal, dia berharap kepada Muspika dan Pemkab Bireuen untuk bisa menyediakan tempat bagi pengungsi Rohingnya tersebut, mengenai kebutuhan sembako maupun kebutuhan lainnya obat obatan bisa kami sediakan , kami hanya minta tempat untuk pengungsi Rohingnya tersebut ,apalagi mereka terdiri dari balita, lansia yang butuh perawatan , jumlah pengungsi Rohingnya lebih kurang 256 orang ini baru data sementara , pungkas nya .
Kemudian Camat Gandapura Azmi SAg mengatakan , kami harus berembuk terlebih dahulu keberadaan pengungsi Rohingnya apalagi sebentar lagi Sekda dan Rombongan insya Allah akan datang untuk melihat langsung pengungsi Rohingnya , sebut nya .
Tidak lama kemudian Sekda Bireuen tiba di lokasi Ir.Ibrahim Ahmad ,Msi mengatakan , mengenai hal ini tentu kami harus kordinasi dulu, apabila sudah ada titik temu nya kami akan beri jawaban,” pungkasnya.
Tinggalkan Komentar