Redaksi
Sabtu, 11 Jan 2025
  • TIMES NEWS MERUPAKAN PORTAL BERITA YANG BERKANTOR DI PROVINSI ACEH. TIMES NEWS ACEH MENERIMA SISWA JURNALIS MAGANG INFO LEBIH LANJUT 0852 6071 7323 (WA)
22 Februari 2023

Bawaslu Prediksi Politik SARA di Pemilu 2024 Masih Tinggi

Rabu, 22 Februari 2023 Kategori : Nasional / Terkini

TIMES NASIONAL – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja mengungkapkan, potensi politisasi SARA pada Pemilu 2024 masih ada dan cukup tinggi. Hal tersebut berdasarkan peta potensi kerawanan Pemilu 2024.

Dia mengatakan berkaca pada pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2019, banyak muncul permasalahan politisasi SARA khususnya di media sosial (medsos).

“Masih ada dan kemungkinan masih tinggi (politisasi SARA). Berkaca p tahun 2019, kita lihat banyaknya permasalahan-permasalahan politisasi SARA di medsos,” katanya di Claro Hotel Makassar, Rabu (22/2/23).

Karena masih tingginya potensi kerawanan politisasi SARA, Bawaslu RI menggandeng tokoh agama. Hal tersebut agar tensi politisasi SARA, khususnya di tempat ibadah bisa diredam.

Baca Juga:

Jumlah Alokasi Kursi DPRK Aceh Pemilu 2024 di PKPU No 6 2023

Cak Imin Soal Capres-cawapres 2024: Semua Stuck Nunggu Kartu Lawan

“Kita akan bekerja sama dengan tokoh-tokoh agama seperti MUI, PGI, KWI, Walubi dan juga apa teman-teman Hindu untuk kemudian menurunkan tensi dan juga politisasi SARA di tempat-tempat ibadah,” ujarnya.

Terkait keberadaa Satuan Tugas Medsos, Rahmat mengungkapkan, belum bekerja. Alasanya, masih mencari rumusan apa yang diharuskan dan dilarang di medsos. Rahmat mengaku saat keberadaan Satgas Medsos masih dibahas dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Kita lagi mencari rumusan apa yang diharuskan dan apa yang dilarang dalam media sosial. Kita kerja sama dengan teman-teman Kominfo,” jelasnya.

Meski demikian, Rahmat mengaku Bawaslu dan Kemenkominfo sudah saling mendukung untuk melakukan penegakkan hukum terkait melawan hoaks atau black campaign. Ia mengaku jika ada akun medsos yang menyebarkan politisasi SARA, hoaks dan Black Campaign akan langsung di-takedown.

“Akunnya akan diblokir atau di take down. Kemudian juga kita tahu tentang masuk pidana kita cari orangnya siapa. Kami nggak punya alatnya, Kominfo dan Siber Mabes Polri dan BSSN yang punya. Oleh sebab itu, kerja sama itu sangat penting sekali,” tutupnya.

TIMES NEWS | INDRA

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar