TIMES NEWS ACEH – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui bidang Bahasa dan Seni menggelar Pekan Tari Gunongan di Taman Sari Gunongan Kota Banda Aceh, 22-23 Oktober 2022.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh Almuniza Kamal, melalui Seketaris Disbudpar Aceh, Cut Nurmita menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk pemanfaatan ruang objek sadar budaya gunongan sehingga memberikan nuansa baru untuk tidak menghilangkan khas Aceh.
“Kegiatan Pekan Tari Gunongan merupakan kegiatan yang merefleksikan keberadaan seni dan budaya serta perkembangannya yang terjadi pada saat ini, sehingga konteks kebudayaan Aceh terus berkembang mengikuti perkembangan zaman,” ungkap Cut.
Cut mengatakan, gunongan merupakan simbol kekuatan cinta Sultan Iskandar Muda kepada permaisuri yang sangat cantik jelita, yaitu Putri Phang atau dikenal Putro Phang yang berasal dari negeri Pahang, Malaysia.
“Dari sisi sejarah, taman yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda tahun 1067-1636 M menjadi salah satu situs sejarah Aceh. Taman ini digunakan sebagai tempat bersenang-senang dan bermain permaisuri Sultan sehari-hari,” jelas Cut.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Disbudpar Aceh selama ini, kata Cut, hanya dilangsungkan pada tempat-tempat seperti Taman Sultanah Safiatuddin, Taman Seni Budaya, maka kali ini pemilihan tempat dilakukan sedikit berbeda, yaitu di Taman Sari Gunongan.
“Hal tersebut dilakukan karena mencerminkan tema yang kita usung dalam konteks pelestarian seni dan budaya. Harapannya pada pagelaran ini dapat meningkatkan kualitas kreativitas dan ide-ide baru dalam rangka mencapai keberhasilan bersama dalam seni pertunjukan,” harap Cut.
Anggota Komisi I DPRA Tezar Azwar yang ikut hadir juga menyampaikan, Aceh merupakan daerah yang sangat kaya akan seni dan budaya, sehingga harus memberikan edukasi kepada anak muda sejak dini, melalui kegiatan ini anak muda tidak melupakan sejarah yang pernah terjadi di Aceh.
“Kegiatan ini bisa meningkat semangat generasi muda dalam melestarikan seni dan budaya Aceh, terlebih lagi diselenggarakan di gunongan yang juga situs sejarah,” ungkap Tezar. (Robby)
Tinggalkan Komentar