Pj Gubernur Aceh Intruksikan Penggalangan Bantuan Untuk Turki

TIMES NEWS ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki menginstruksikan kepada seluruh jajaran pemerintahan di Aceh untuk mengambil langkah aksi kemanusiaan terhadap musibah gempa yang dialami Turki dan Suriah.

“Berdasarkan instruksi Pj Gubernur Aceh, seluruh jajaran Pemerintah Aceh diminta untuk mengambil langkah penggalangan bantuan untuk Turki dan Suriah,” kata Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA, di Banda Aceh, Selasa (7/2/2023) kemarin.

Secara khusus, kata dia, Gubernur juga meminta jajarannya berkoordinasi dengan Forkopimda Aceh dan para bupati/wali kota se-Aceh untuk terus memasifkan aksi kemanusiaan tersebut.

“Untuk mekanisme penggalangan bantuan atau donasi tersebut akan segera dibahas, sehingga nantinya disampaikan kepada masyarakat Aceh secara luas agar bisa ikut berpartisipasi,” ujarnya.

Baca Juga: Panwascam Karang Baru Diduga Luluskan Orangtua Sebagai Panwas Desa

Dalam kesempatan ini, lanjutnya, Pemerintah Aceh juga menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh korban dalam musibah gempa dahsyat di Turki dan Suriah tersebut.

“Duka cita terdalam saya dan seluruh masyarakat Aceh, untuk seluruh korban gempa di wilayah tenggara Turki dan utara Suriah. Segenap pikiran dan doa kami bersama untuk seluruh korban dan keluarganya,” kata Muhammad MTA.

Ia menuturkan rasa duka mendalam ikut dirasakan karena memang Aceh memiliki hubungan erat dengan Turki. Apalagi negara tersebut telah banyak membantu Aceh saat dilanda musibah tsunami pada 2004.

“Turki menjadi salah satu negara yang banyak membantu Aceh dari masa darurat hingga masa rekonstruksi pasca-gempa dan tsunami 2004 lalu,” ujarnya.

Ia menambahkan sejauh ini belum diketahui berapa jumlah masyarakat Aceh yang menjadi korban dari musibah gempa Turki tersebut karena masih dalam pendataan.

“Saat ini sedang dikomunikasikan dengan pihak pusat. Kalau ada informasi terbaru akan segera kami sampaikan,” ujar Muhammad MTA.

Pada Senin (6/2/2023) dini hari, gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter(SR) mengguncang distrik Pazarcik provinsi Kahramanmaras. Kemudian sembilan jam kemudian, gempa berkekuatan 7,6 SR yang berpusat di distrik Elbistan di Kahramanmaras mengguncang wilayah tersebut.

Gempa itu memengaruhi beberapa provinsi lainnya, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa. Gempa juga dirasakan di beberapa negara di kawasan, termasuk Lebanon dan Suriah.

Dalam kesempatan ini, lanjutnya, Pemerintah Aceh juga menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh korban dalam musibah gempa dahsyat di Turki dan Suriah tersebut.

“Duka cita terdalam saya dan seluruh masyarakat Aceh, untuk seluruh korban gempa di wilayah tenggara Turki dan utara Suriah. Segenap pikiran dan doa kami bersama untuk seluruh korban dan keluarganya,” kata Muhammad MTA.

Ia menuturkan rasa duka mendalam ikut dirasakan karena memang Aceh memiliki hubungan erat dengan Turki. Apalagi negara tersebut telah banyak membantu Aceh saat dilanda musibah tsunami pada 2004.

“Turki menjadi salah satu negara yang banyak membantu Aceh dari masa darurat hingga masa rekonstruksi pasca-gempa dan tsunami 2004 lalu,” ujarnya.

Ia menambahkan sejauh ini belum diketahui berapa jumlah masyarakat Aceh yang menjadi korban dari musibah gempa Turki tersebut karena masih dalam pendataan.

“Saat ini sedang dikomunikasikan dengan pihak pusat. Kalau ada informasi terbaru akan segera kami sampaikan,” ujar Muhammad MTA.

Pada Senin (6/2/2023) dini hari, gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter(SR) mengguncang distrik Pazarcik provinsi Kahramanmaras. Kemudian sembilan jam kemudian, gempa berkekuatan 7,6 SR yang berpusat di distrik Elbistan di Kahramanmaras mengguncang wilayah tersebut.

Gempa itu memengaruhi beberapa provinsi lainnya, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa. Gempa juga dirasakan di beberapa negara di kawasan, termasuk Lebanon dan Suriah. (Rian)